
Diantara derasnya pemberitaan anarkisme suporter sepakbola, ternyata apa yang terjadi di pulau Sumatera benar-benar bikin adem.
Empat komunitas suporter memperlihatkan kreativitasnya dan kekompakannya. Itu terjadi saat mereka mendukung tim kebanggaannya bertanding di Stadion Kaharudin Nasution Riau, Senin (8/10/2018).
Bukan saling balas membalas chant berbau rasis dengan kata-kata kotor sepanjang laga kepada suporter lawannya, apa yang dilakukan oleh suporter tim PSPS Riau dan Semen Padang perlu diapresiasi. mereka malah menebar keakrabannya yang sangat harmonis antar sesama suporter sepanjang laga.

Baik itu Curva Nord 1955 dan Asykar Theking dari kubu pendukung PSPS Riau, dan juga dua komunitas pendukung Semen Padang yakni Spartacks dan The Kmers, memperlihatkan keharmonisasnnya.
Yang menarik dalam laga ini perang koreo 3D terjadi. Isinyapun tak ada satupun yang berbau teror kepada suporter lawan. koreonya malah lebih kepad asisi keakraban suporter dua tim ini, termasuk koreo bertema kritikan untuk tim kebanggaannya yang gagal menggapai targetnya.

“1 SUMATRA 1, Sepakbola yang menyatukan kita, Jabat Erat Persaudaraan ini saudaraku, karena kita Bersaudara!!!,” tulis akun resmi Curva Nord 1955 (curvanord_1955) dengan koreo Kerbau berjersey Semen Padang dan Tapir Sumatera berjersey PSPS yang saling berpelukan.

Dalam laga ini sendiri tuan rumah PSPS berhasil menang dengan skor 2-1 dari tamunya Semen Padang.
Walau kalah, Semen Padang tetap nyaman di puncak klasemen grup barat dan sudah dipastikan lolos ke babak 8 besar. Untuk PSPS tim ini ada di posisi papan tengah, dan aman dari jurang degradasi musim ini.